Medsos dan Warkop Bicara IMB Di gunungsitoli

Baru-baru ini di media sosial (medsos) bahkan di warung-warung kopi (warkop) banyak yang bicara soal Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pembicaraan itu berawal dari mulai di bukanya tempat usaha baru yakni Rajanya Koki di Kota Gunungsitoli.

Tempat usaha itu, Dulunya adalah Hotel Gomo. Mungkin karena sesuatu hal kepemilikannya pun berpindah tangan. Sebagai pemilik baru dirubahlah bangunan yang dulunya hotel menjadi usaha kuliner dilantai atasnya, dimana sebelumnya didahului pembukaan usaha penjualan handphone dan aksesoris dilantai bawah 

Dari perbincangngan itu, Konon kata mereka, ketika bangunan itu menjadi tempat usaha kuliner. Maka si pengusaha haruslah mengurus IMB yang baru. Jika tidak urus, kata mereka sudah melanggar aturan. 

Penasaran dengan cerita medsos dan warkop, akhirnya bertanya pada seorang teman yang ngerti soal aturan itu. 

Penjelasannya bahwa dalam aturan itu ada 5 Fungsi Bagunan Gedung  meliputi fungsi hunian, fungsi keagamaan, fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya, serta fungsi khusus.

Dari kelima fungsi, Fungsi usaha merupan kegiatan usaha yang meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan bangunan gedung tempat penyimpanan.

Sebenarnya tidak perlu dirincikan, dapat diketahui semua bentuk usaha dalam bangunan tergabung pada fungsi usaha.

Nah...mulai jelas toh, kuliner tentu saja bagian dari usaha. Meski dipenjelasan tidak ada kuliner. Tapi untuk diketahui kuliner itu dikategorikan kedalam wisata dan rekreasi atau mungkin perdagangan.

Sebuah bangunan yang sudah berdiri lama dan telah memiliki IMB sebelumnya, Hanya diatur untuk mengajukaan IMB lagi ketika Fungsinya berubah. Melihat Fungsi Bangunan yang dibicarakan di medsos itu tidak berubah, harusnya kita sepakat tidak perlu ada IMB kan.

Masih gak percaya, jangan maksa deh. Tar makin ketahuan, belum baca aturannya. Eh...jadi ketahuan juga saya belum baca aturannya. Kan tadi cerita diawal nanya sama teman yang ngerti aturan.

Tapi gak apalah, mending nanya daripada maksa. 

Tanyakan....Kenapa....

#ayo_cerdas_mengkritik

0 Komentar