Indonesia Meledak Lagi!

Harus ada lagi yang di evaluasi. Itulah kata yang tepat setelah meledaknya bom GBIS Solo. Ledakan bom bunuh diri itu kembali mengingatkan ledakan-ledakan yang pernah terjadi di Indonesia. Prestasi Polri yang berhasil selama ini membekuk para pelaku terorisme seakan-akan kembali dipertanyakan. Artinya setelah penangkapan beberapa kali kelompok teroris Polri seakan-akan kembali tidur tanpa melakukan pencegahan tidak terorisme lagi dengan kecolongannya kembali kejadian bom bunuh diri ini.

Tidak terlepas dari fungsi Badan Intelejen Negara(BIN) kecolongan ini pun merupakan tanda tanya besar akan apa yang dikerjakan oleh lembaga intelejen ini. Apalagi ledakan terjadi disela-sela pro kontra tentang undang-undang intelejen yang akan memberikan fungsi penangkapan kepada BIN. Menjadikan peristiwa ini semakin miris dimata masyatakat. Sementara pemimpin tertinggi dinegeri ini pun selalu melakukan apa yang menjadi hobinya yakni pidato dengan khas emak-emaknya. Padahal yang diinginkan bukan hanya sekedar menyampaikan jaringan teroris mana yang melakukan itu atau apa tindakan aparat hukum yang diambil. Sebab tanpa disampaikannya pun para analisis dan pengamat telah terlebih dahulu menyampaikan apa yang disampaikannya.

Apalagi pimpinan ini pun dalam pidatonya menyinggung UU intelejen tersebut seolah-olah ledakan ini terjadi karena lambatnya pengesahan UU tersebut. Padahal tanpa UU itu peristiwa bom bunuh diri harusnya tidak boleh terjadi lagi. Belum lagi kalau dikaitkan baru-baru ini Indonesia menyampaikan pidato tentang penanganan terorisme di depan Negara-negara lain. Menjadikan pidato tersebut menjadi isapan jempol semata.

Ditengah-tengah keresahan masyarakat akan kerukunan umat beragama yang selama ini merupakan sebuah kebanggaan. Pemerintah harus segera melakukan tindakan kongkrit dengan tanpa menunggu hitungan minggu para gerombolan pelaku bom ini harus segera dibekuk. Tanpa alas an yang menghubung-hubungkan pengesahan UU intelejen. Sebab warga Negara butuh ketentraman batin. Agar rasa takut akan acaman bom di menjadi hantu yang selalu menakut-nakuti.