Petinju Cari Yang Sekelas

Sudah tidak asing lagi dengan olahraga yang satu ini, tinju. Bagi sebagian orang penontonya akan sangat menikmati dikala jagoannya mampu memberikan pukulan ke lawannya. Apalagi jika lawannya dapat di buat KO sebelum ronde berakhir.

Meski demikian bagi sebagian orang lagi, tinju adalah olahraga kejam yang tidak layak untuk ditonton. Sementara bagi atletnya, tinju punya tujuan yang berbeda-beda. Tapi bagi petinju propesional, tentu bukan sekedar cari prestasi. Tinju bagi mereka bisa saja sebuah mata pencarian.

Meski setiap atlet tinju mampu bertinju, ada aturan yang mengatur bahwa tidak setiap petinju dapat menantang petinju lainnya. Bahkan seorang petinju profesional dengan rangking teratas tidak akan mau jika ditantang petinju yang jauh dibawahnya apalagi jika tidak sekelas dengannya. Karena seorang petinju dengan rangking teratas jika mengalahkan petinju kelas dibawahnya bukanlah sebuah prestasi.

Itulah tinju, olahraga yang terlihat kejam namun memiliki aturan bahkan kegengsian dalam menentukan lawan. Kalau tidak sekelas tentu tidak dilawan.

Yahhhhh...terkadang ada saja petinju sengaja memancing petinju kelas diatasnya untuk bertanding dengan cara memanas-manasi. Namun petinju yang profesional tentu tidak akan terpancing untuk melakukannya.

Itulah tinju, di kehidupan manusia ini. Hal seperti itu juga kerap terjadi. Seorang yang mulai terlihat baik akan coba diganggu bahkan seolah-olah diajak untuk bertarung dalam usaha yang sama. Tujuannya hanya untuk mencoba kekuatan saja. Jika berhasil mengalahkan, Maka beruntunglah penantang itu. Jika kalah, tidak akan mengakui kekalahan. Tapi akan membuat tantangan baru dengan memberikan dalil-dalil atas kekalahannya.

Penantang yang tidak profesional tentu dapat diketahui dari cara-cara menantangnya. Bodohnya penantang itu, mengangap bahwa yang ditantangnya sebodoh dia. Padahal yang ditantangnya punya prinsip jika tidak sekelas tidak perlu diladeni.

Bahkan ketika tidak mendapat tanggapan. Penantang itu akan berupaya terus melakukan hal-hal aneh untuk mencuri perhatian yang ditantangnya. Upaya itu pun tidak akan berhenti, hingga melakukan hal yang ekstrim, bahkan melakukannya dengan cara keroyokan. Namun kasihannya upaya apapun yang dilakukan jika belum sekelas. Pasti tidak ditanggapi.

Meski kita semua bukan petinju, tapi kita tentu hanya akan bertarung dengan yang sekelas.

Jadi naikkan kelasmu, tapi jangan lupa ketika kelasmu naik yang mau ditantang pun sudah naik kelas. Karena kita semua dulu satu kelas.

0 Komentar