Status Facebook Spesial Hari Guru

Selama masih ada Pungli dalam pengurusan berkas guru, maka selama itu pula, Hari Guru Hanya Seremonial Belaka.

Selama Guru Masih Memungli Siswa, Maka Selama Itu Guru Tidak Layak Merayakan Hari Guru.

Selama Perayaan Hari Guru Dibiayai Sebagian Dari Memungli, Maka Selama Itu Pula, Hari Guru Menjadi Kemunafikan.

Jadikan Hari Guru Sebagai Hari Memperjuangkan Kesejahteraan Guru. Karena Kalau Hari Buruh, Mereka Pun Berjuang Utk Kesejahteraan.

Siapakah Guru?
Secara Administrasi Kependudukan, Hanya Yang Tertulis Guru pada kolom pekerjaan di KTP dan Kartu Keluarga.

Jika Anda Bukan PNS, Tapi Mengajar di Sekolah. Maka kolom pekerjaan anda di identitas kependudukan buatlah GURU jangan WIRASWASTA atau Honorer.

Para Guru Tolaklah Gelar Pahlawan, Karena Pahlawan Hanya Untuk Dikenang, Bukan Untuk Dibayar Mahal.

Lihatlah Bangganya Guru Dengan Hari Guru, Tapi Lihatlah Siapa Yang Peduli Dengan Guru.

Para Guru, Bicaralah Tentang Dirimu, Biar Mereka Tidak Selalu Menyalahkanmu. Terutama Menyalahkanmu, Ketika Anak Mereka Gagal.

Guru Kita Pernah Pasrah Tak Mengungkapkan Yang Mereka Rasakan, Sehingga Tidak Ada Yang Berubah.

Guru Rayakan Hari Guru Saja
Yang Tidak Gabung Di Organisasi Guru, Tidak Usah Sebut-Sebut Hari Organisasi Itu.

Guru Dituntut Tapi Guru Tak Bisa Menuntut. Akhirnya Pekerjaan Guru Ditinggalkan.

Guru Diminta Tidak Salah, Ketika Guru Membongkar Kesalahan, Berkas Guru Pun Dipersulit.

Guru belajarlah Dari Buruh, Harinya di Gunakan Untuk Berbicara Bukan Untuk Upacara.

Disekolah Itu Hanya Ada Guru dan Tenaga Kependidikan. Tapi Ada Yang Merasa Jadi Pejabat. Padahal Kepala Sekolah Itu Bukan Jabatan.

Jangan Tanyakan Apa Yang Diberikan Negara Kepadamu. Tapi Paling Tidak Berikan Kemudahan Pengurusan Berkas Guru.

Kenapa Guru Harus Capek Buat Dupak, Kalau Toh Nilai Dupak Tidak Digunakan. Minta Saja Fotocopy Berkasnya. Kan Ada Tim Penilai.

Guru Diberi Bunga, Makam Pun Diberi Bunga Juga.

Guru Disebut Pengabdian, Pengabdian Kok Pake RPP,RPP Tidak Ada, Guru Dimarahi. Sejak Kapan Mengabdi Dimarahi!

Bangganya kalian Guru pakai batik organisasi guru itu, Tapi Organisasi Guru itu pun entah dimana dalam perjuangan Guru.

Untuk Guru Old, Diucapkan Terimakasih, Untuk Guru Now, Dicaci Maki dan Dimasukin Kepenjara.

Setiap Hari Guru,"Jasamu Akan Dikenang". Tak Pernah, "Kami Memperjuangkanmu Karena Jasamu".

Semua Di Didik Guru, Pada Akhirnya Bisa Menindas Guru.

Hari Guru Ada Karena Organisasi Guru itu, Tapi Guru Tidak Otomatis Anggota Organisasi Guru Itu.

Guru Tidak Punya SK Kepala Daerah, Tidak Dianggap Pendidik, Buktinya Tidak Bisa Dapat NUPTK.

Tahukah Guru, Bahwa Yang Memperjuangkan Syarat Mendapatkan NUPTK itu, Harus Ada SK Kepala Daerah Adalah Organisasi Guru itu.

Siapa Suruh Jadi Guru, Kata Mereka. Bisa dijawab,Siapa Suruh kamu Sekolah.

Mengajar Atau Melengkapi Adminstrasi. Dua Pekerjaan Yang Selalu Berbenturan Bagi Guru.

Guru Yang sama, Materi Yang Sama,Metode/model Yang sama,
Kelas Berbeda,Hasil Pasti Berbeda.

Guru Diminta Mengajar Profesional, Tapi Yang Disediakan Cuma Kursi, Meja, Papan Tulis, Kapur Dan Siswa. Ini Zaman Apa ya!

Katanya Jaman Now, Guru Bukan Satu-Satunya Sumber Informasi, Tapi Yang DiHadirkan Dikelas,Hanya Guru Saja.

Katanya Buat RPP, harus Ada menyapa siswa, mau nyapa aja kok direncanain oleh Guru.

Pentingan Mana Rencana Pembelajaran Atau Realisasi Pembelajaran. Yang Jelas Dituntut Buat Rencana, Ralisasi mah.....Nilai.

Guru Disebut Pelita Bangsa,
Namanya Pun Pelita, berasap lah.

Bukan Buruh, Bukan Marhaen, Tapi Guru.

Pidato Mendikbud : Apakah guru-guru kita sudah propesional dan menjadi teladan bagi peserta didik,
Pertanyaan Guru : Apakah yang mengelola pendidikan sudah profesional dan dapat diteladani?

Selagi Tidak Ada Jaminan Guru Berprestasi Dan Berkemampuan Bisa Jadi Kepala Sekolah, Maka Selama Itu, Pendidikan Gitu-gitu Aja.

Kalau upah guru nanti diberikan sorga, Maka cukup 1 saja mata pelajaran di sekolah. Yaitu agama.

Guru memang palling sulit digurui, apalagi kalau yang mengurui bukan guru.

Guru mengkritik dgn lembut, diabaikan. Mengkritik keras, dibilang tak layak diteladani.
Diam aja, hak-hak tak didapatkan.

Sekolah Tidak Bisa Kutip Iuran, Pemerintah Pun Tak Penuhi Jumlah Kebutuhan Guru. Ini maunya apa sih?

Guru itu hanya objek kebijakan, rubah aturan, guru harus ngikut. Melawan diangap tak menunjukkan sikap guru.

Guru tidak hadir, dibilang langgar aturan. Yang Dapat tugas tambahan dan pengelolan pendidikan langgar aturan, guru disuruh diam.

Selamat Hari Guru 2017

0 Komentar